POSMEDIA.ID,- Dinas Perdagangan Kabupaten Bangkalan merespon cepat laporan dari masyarakat tentang adanya jajanan anak-anak yang diduga mengandung bahan berbahaya.
Berawal dari 3 anak dari warga Kecamatan Burneh yang membeli jajanan tersebut kemudian mengalami gejala keracunan dan satu diantaranya hingga di rawat ke Rumah Sakit Umum Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan.
Atas kejadian itu, pihak keluarga lantas melaporkan kejadian tersebut ke dinas perdagangan dan langsung di tindak lanjuti oleh bidang metrologi dan perlindungan konsumen dengan mengunjungi tempat jajanan tersebut di edarkan.
“Iya kami hanya mengambil sampel dan menyerahkan ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk kemudian di uji lab, karena di kami belum bisa uji lab karena belum punya alatnya,” ucap Lilik haryati SE, MM selaku kepala Bidang Metrologi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Bangkalan kepada posmedia.id Kamis (30/09/21).
Dirinya juga menambahkan bahwa belum bisa mengambil kesimpulan karena masih dalam proses uji lab, dan seandainya nanti terbukti jajanan tersebut mengandung bahan yang berbahaya maka BPOM yang akan memberikan pembinaan termasuk sanksi jika memang diperlukan.
“Ini kan masih dugaan, dan kami hanya menindaklanjuti laporan dari masyarakat, nanti jika memang terbukti maka BPOM yang akan memberikan tindakan, sesuai dengan aturan yang berlaku,” lanjutnya seraya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada agar tetap memperhatikan setiap makanan yang dibeli untuk dikonsumsi tidak mengandung bahan berbahaya dan belum masuk waktu kadaluarsa.
“Masyarakat saya harapkan untuk tetap tenang namun waspada, beberapa bulan yang lalu tim kami juga menemukan makanan yang tidak layak konsumsi karena mengandung bahan berbahaya di jual di pasaran, dan BPOM juga sudah turun ke Bangkalan dalam rangka memberikan pembinaan,” ujarnya serius bahwa dirinya akan terus melakukan pemantauan demi mengupayakan masyarakat Bangkalan aman dari pangan yang mengandung bahan berbahaya. (HS)
