POSMEDIA.ID, Sumenep,- Camat Masalembu Achmad Uzai Rachman menanggapi perihal maraknya aktivitas penambang pasir di wilayahnya. Dirinya mengatakan bahwa hal tersebut memang dilematis, karena disatu sisi masyarakat butuh material pasir untuk pembangunan, namun disisi lain lingkungan juga tetap harus dijaga.
“Ini sebenarnya persoalan delematis, Sudah dari dulu untuk material pembangunan di masalembu menggunakan pasir lokal,” ucapnya kepada Posmedia.id Kamis (26/12/24).
Karena menurutnya kebutuhan material pasir untuk pembangunan jika harus mendatangkan daei luar pulau Masalembu tentu harganya akan sangat mahal.
“kalau warga harus mendatangkan pasir dari selatan juga kasihan, yang pasti harganya mahal,” lanjutnya.
Namun begitu dirinya berkomitmen untuk memberikan perhatian agar kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan pasir bisa dicegah.
“Tapi kasus ini harus segera di benahi sebelum kerusakan lingkungan semakin parah,” tegasnya.
Untuk diketahui seperti yang telah ditulis sebelumnya bahwa di berbagai lokasi di Kecamatan Masalembu banyak aktivitas penambangan pasir yang dilakukan di bibir pantai. Tentu saja aktivitas tersebut menimbulkan dampak kerusakan lingkungan.
Warga setempat mengaku resah atas adanya aktivitas penambangan pasir yang dilakukan secara besar-besaran, mereka berharap penambangan pasir pantai harus dilakukan secara bijak.
Seperti yang disampaikan oleh Abdussalam salah satu warga Desa Sukajeruk mengatakan bahwa setiap hari selalu ada kendaraan pengangkut pasir yang lewat.
“Setiap hari, Truk maupun mobil pick up datang mengankut pasir untuk kebutuhan pribadi. Pantai kami semakin terkikis, dan ombak kini semakin dekat ke rumah-rumah penduduk,” ungkapnya Rabu (25/12/24).
Akibat penambangan pasir pantai yang telah dilakukan bertahun-tahun telah menyebabkan abrasi hingga mengancam tambak ikan serta lahan pertanian yang menjadi sumber penghasilan utama warga sekitar.
Warga berharap pemerintah bisa melakukan pencegahan dampak kerusakan lingkungan yang semakin parah. (HI/HS)