Bangkalan, Posmedia.id,-Mahasiswa Psikologi semester 5 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang terdiri dari Shofiyah Amirotin, Qomariyah Slamet, Imroatul Ulya, dan Valentino Bintang Saputra melakukan pemberdayaan terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Keleyan Bangkalan Madura dengan menyelenggarakan kegiatan menanam hidroponik.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pada siswa di SLBN Keleyan dan menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas sebagai langkah kecil dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dalam pelaksanannya, mahasiswa mengajarkan bagaimana cara menanam tanaman hidroponik dengan menggunakan peralatan bekas sebagai media tanam yang dilaksanakan pada Kamis, (31/10/24).
“Kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi oleh mahasiswa terkait perkenalan hidroponik, macam-macam tanaman yang bisa ditanam menggunakan media hidroponik, dan cara melakukan penanaman media hidroponik. Jenis tanaman yang digunakan cukup bervariasi yaitu pakcoy, bayam hijau, bayam batik serta kangkung yang semuanya berjumlah 104 tanaman. Kemudian dilanjutkan dengan praktek secara langsung bagaimana cara menanam hidroponik tersebut,” ucap Valentino Bintang Saputra salah satu mahasiswa yang melakukan kegiatan pemberdayaan tersebut.
Diketahui, hidroponik merupakan salah satu budidaya tanaman yang mengandalkan air tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi (unsur hara), setiap tanaman mampu tumbuh dengan baik walaupun tidak menggunakan media tanah.
Selain nutrisi, unsur lain yang harus diperhatikan antara lain adalah kebutuhan oksigen, udara dan sinar matahari. Menanam hidroponik ini menjadi kegiatan yang jarang diketahui oleh siswa-siswi SLBN, sehingga dalam proses belajar menanan hidroponik tersebut disambut dengan penuh antusias baik oleh guru maupun siswa-siswi dari SLBN keleyan.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 20 siswa SLB N Keleyan dengan berbagai kebutuhan khusus yang dimilikinya. Setelah pelaksanaan menanam hidroponik, dilakukan juga monitoring khusus yang untuk mengetahui perkembangan tanaman yang ada di SLBN tersebut.
“Kegiatan monitoring dilakukan seminggu sekali oleh sebagian anggota kelompok guna mengetahui perkembangan tanaman di SLBN,” kata Virza selaku wakil ketua kelompok mahasiswa tersebut.
Diharapkan melalui program hidroponik ini, anak-anak berkebutuhan khusus di SLBN Keleyan mampu mendapatkan keterampilan bercocok tanam dan juga pengalaman positif yang membantu mereka dalam mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial. Selain itu, program ini juga dirancang untuk membangun rasa percaya diri para peserta.
Proses menanam dan melihat hasil tanaman tumbuh memberikan pengalaman positif yang mendukung perkembangan mental mereka. Di akhir kegiatan, para peserta juga diajak untuk memamerkan hasil tanamannya dalam bazar lokal, sekaligus belajar tentang cara memasarkan produk mereka. Dengan demikian, keterampilan mereka tidak hanya terbatas pada menanam, tetapi juga mencakup kemampuan wirausaha. (Red)