BANGKALAN, Posmedia.id,- Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni agar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik dan bermanfaat.
Menyikapi hal tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangkalan, Madura, Jawa Timur berkolaborasi bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (BEM FIP UTM) dengan mengadakan acara kuliah tamu pendidikan melek media.
Kegiatan yang digelar pada Jumat 26 Juli 2024, di aula Syaikhona Moh. Cholil (rektorat lt. 10) UTM menghadirkan dua pembicara diantaranya kepala dinas komunikasi dan informatika kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan Mohammad Ya’qub yang diwakili oleh Muhaimin.
Ketua PWI Bangkalan, Mahmud Ismail mengatakan, sebagai kaum intelektual mahasiswa harus bijak menggunakan media sosial. Mengingat pada era digitalisasi ini transfer informasi di media sosial sangat cepat diterima oleh pembaca.
“Kita ketahui bersama kejadian sekarang, dengan hitungan detik informasi tersebut sangat cepat disebar melalui media sosial, yang kadang tak dilengkapi dengan keterangan yang pasti,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Pria lulusan pascasarjana Akuntansi UTM itu menjelaskan, mahasiswa dituntut untuk memiliki jiwa kritis dalam menyikapi media sosial, agar tidak mudah mengikuti arus informasi yang bisa dipastikan kebenarannya.
“Karena jika kita bisa mengontrol media sosial maka kita akan menjadi objek, dan mudah percaya. Seharusya kita harus menganalisis informasi tersebut agar kita tidak mudah ikut arus,” lanjutnya.
Agus Sugianto Zein sebagai salah satu pemateri pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2030 nanti Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang mana penduduk dengan usia produktif jumlahnya lebih dari enam puluh persen.
Untuk menghadapi hal tersebut menurutnya pemerintah sudah melakukan berbagai upaya agar bonus demografi tersebut bisa berdampak positif, termasuk salah satunya fengan menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak.
Namun begitu upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah tersebut akan sia-sia jika tidak didukung oleh masyarakat dengan peningkatan sumber daya manusia yang mumpuni dan siap bersaing.
“Maka dari itu kita harus menyiapkan diri dengan memanfaatkan media, karena untuk belajar saat ini sudah bisa dilakukan dimanapun karena akses teknologi sudah sangat terbuka lebar,” ucapnya.
Sedangkan pemateri kedua Muhaimin membahas tentang bagaimana prilaku masyarakat dalam memanfaatkan media teknologi internet di Indonesia masih sangat memprihatinkan, karena berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa netizen di Indonesia sangat tidak ramah bangkan bisa dikatakan bar-bar.
Maka dari itu perlu kiranya adanya peningkatan kualitas literasi digital agar perkembangan teknologi bisa digunakan untuk peningkatan akses pendidikan tidak hanya sekedar dijadikan tempat untuk nyinyir. (Hs)