POSMEDIA.ID, Sumenep,- Bandar udara di Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep rencananya akan diaktifkan kembali oleh pemerintah. Rencana tersebut lantas mendapatkan tanggapan positif dari camat Masalembu Achmad Uzai Rachman.
Menurutnya letak geografis Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep sangat strategis apalagi lahan bandara juga sudah ada namun lama tidak digunakan alias non aktif. Hal tersebut disampaikan usai adanya kegiatan survey reaktivasi bandara yang dihadiri oleh tim otoritas bandara Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sumenep.
“Jadi sangat strategis jika bandara tersebut segera direalisasikan, jika bandara benar-benar dibangun di sini, maka akan bisa mempercepat peningkatan pembangunan dan ekonomi masyarakat Kepulauan,” ucapnya seraya mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui pasti kapan rencana pengaktifan kembali bandara tersebut akan direalisasikan, Selasa (01/07/25).
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan Kabupaten Sumenep Yayak Nurwahyudi yang turut hadir dalam kegiatan survei tersebut mengatakan bahwa rencana reaktivasi bandara di kepulauan Masalembu tersebut merupakan program pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat.
“Dengan diaktifkannya kembali bandara yang sudah lama fakum ini, nantinya dapat mempermudah aksesibilitas dari wilayah tersebut, serta meningkatkan konektivitas dengan daerah lain, serta mendorong pertumbuhan perekonomian,” ucapnya kepada posemedia.id.
Untuk diketahui Selasa (01/07/25) beberapa anggota tim otoritas bandara dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep dan Provinsi Jawa Timur hadir ke pulau Masalembu tepatnya di desa Sukajeruk Dusun Ambulung dalam rangka melakukan survei untuk rencana pengaktifan kembali bandara yang sudah lama non aktif tersebut.
Untuk diketahui juga beberapa waktu yang lalu di pulau Masalembu Kabupaten Sumenep sempat viral penemuan puluhan kilo gram paket narkoba jenis sabu-sabu yang ditemukan mengapung oleh sekelompok nelayan setempat. Penemuan paket Narkoba jenis sabu-sabu ini menurut BNN merupakan penemuan Narkoba dengan jumlah terbesar di wilayah Jawa Timur. Penemuan tersebut akhirnya menjadi perhatian Nasional. (HI/HS)