POSMEDIA.ID, Bangkalan,- Zainal Arifin salah satu dosen di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Kabupaten Bangkalan berhasil menyelesaikan pendidikan Doktoral di S3 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) hanya dengan waktu dua tahun enam bulan. Hal tersebut termasuk luar biasa karena selain menempuh pendidikan S3, dirinya juga masih memiliki beban mengajar di kampus asalnya.
Keberhasilan menyelesaikan pendidikan Doktoral dengan cepat bagi pria yang akrab disapa Zainal bukanlah hal yang mudah, menurutnya hal tersebut membutuhkan perjuangan dan kerja keras.
“Salah satunya kita harus konsisten dalam belajar,” ucapnya saat diwawancarai oleh posmedia.id, Senin (13/01/25).
Tidak hanya konsisten dalam belajar, tapi menjaga konsistensi untuk tetap semangat dan memiliki motivasi tinggi menurutnya juga penting agar tugas akhir bisa diselesaikan dengan lebih cepat.
“Jadi kita harus mengerjakan disertasi itu hampir tiap malam menyediakan waktu satu jam hingga disertasi kita itu bisa selesai dengan cepat dan tepat waktu,” ungkapnya membagikan tips untuk bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
Bahkan tidak hanya lebih cepat dari pada umumnya, Dosen muda asal Bangkalan tersebut juga ternyata dinyatakan lulus tanpa harus melakukan ujian terbuka. Hal tersebut diperoleh karena dirinya berhasil menyelesaikan dua artikel scopus internasional.
“Kampus Unesa memiliki kebijakan bagi mahasiswa yang sudah memiliki artikel scopus yaitu sebanyak dua maka mahasiswa tidak perlu melakukan ujian terbuka,” terangnya menjelaskan kenapa dirinya bisa berhasil lulus tanpa melakukan ujian terbuka.
Namun begitu, untuk bisa memiliki dua artikel scopus baginya tidaklah mudah, Zainal mengaku beberapa kali gagal namun dirinya tidak mau memyerah dan berputus asa sehingga akhirnya berbagai upaya tersebut membuahkan hasil.
“Saya memperoleh dua artikel scopus itu butuh perjuangan luar biasa, karena saya beberapa kali submit itu mengalami kegagalan,” ucapnya menceritakan pengalaman beberapa kali artikelnya ditolak sehingga pada akhirnya doanya terjawab dan dua artikelnya berhasil menembus jurnal internasional.
“Sehingga pada akhirnya, saya punya rezeki dan diterima,” pungkasnya dengan penuh rasa bahagia dan bangga.
Untuk diketahui, Zainal Arifin menyesuaikan tugas akhir pendidikan Doktoral dengan disertasi berjudul “Pengembangan Model Problem Based Blended Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemecahan Masalah Mahasiswa Pada Matakuliah Statistik di STKIP PGRI Bangkalan”.
Dua artikel milik Zainal Arifin yang berhasil menembus jurnal internasional berjudul Development of PBBL Model Effectively Improvements Critical Thinking and Problem Solving Skills in College Students dan Enhancing Motivation and Independence in College Students: A Study on the Problem-Based Learning Model. Kedua judul artikel tersebut berhasil tayang di Pakistan Journal of Life and Social Sciences. (*)