Bangkalan, Posmedia.id,- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mengatakan bahwa di pulau Madura dana desa digunakan untuk bantuan sosial kepada warga diatas rata-rata Nasional.
“Dana desa dipakek untuk bansos, masyarakat di desa-desa mendapatkan bantuan selama 12 bulan penuh sehinga realisasi dari dana desa untuk bantuan sosial di Madura ini diatas nasional,” ucapnya saat memberikan kuliah umum di STKIP PGRI Sumenep dengan tema Ketahanan ekonomi: Perspektif Nasional dan Global, pada Kamis (2/2/2023) lalu.
Dirinya lalu mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi seluruh kepala daerah yang ada di Pulau Madura atas upaya tersebut.
“Terimakasih sudah membantu langsung rakyat yang membutuhkan melalui APBN,” tegasnya.
Namun ungkapan Menteri Keuangan tersebut dipertanyakan oleh salah satu warga Bangkalan yang mengaku bernama Supriyadi.
Melalui rekaman vidio yang kemudian viral di akun media sosial TikTok, dirinya mengatakan bahwa hanya sekitar 30 persen dana desa yang diberikan kepada masyarakat, dan yang mendapatkan bansos pun menurutnya hanya orang tertentu yang notabene sudah mampu.
Sontak Vidio Tiktok tersebut langsung viral dan hingga berita ini ditulis susah ditonton oleh 159,1 ribu penonton. Berikut ungkapan lengkapnya:
“Terkait dengan pernyataan ibu menteri keuangan itu madura-madura mana bu, madura mana itu? Yang katanya bansos untuk masyarakat ? Madura mana?
Memang di Bangkalan ini, disini di Desa Karang Gayam ini dan semua di Bangkalan ini, cuma berapa persen, cuma berapa persen sama Kepala desa itu yang diberikan kepada masyarakat, cuma sekitar 30 persen, bukan luar biasa, luar binasa….
Itu masalah Bansos, apanya itu banyak yang tidak dapat dari yang dapat dan kasian malah yang dapat yang kaya-kaya di desa saya ini, Desa Karang Gayam Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan.
Itu yang mendapatkan orang-orang kepala desa dan kaya-kaya sedangkan yang miskin yang janda yang punya anak yatim gak dapat, Itu bukan luar biasa, luar binasa, seperti itu,
jadi tolong kalau bisa dana desa itu dihapus, jangan ada dana desa, Biar yang punya uang itu tidak nyalon kepala desa, yang punya uang itu nyalon kepala desa cuma untuk Korupsi cuma untuk nyolong atau maling uang rakyat, seperti itu, terimakasih, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ucapnya dengan nada penuh emosi.
Belum diketahui pasti motif Supriyadi menyampaikan ungkapan tersebut, yang jelas hingga saat ini vidio tersebut viral di tiktok dan mendapat respon dan tanggapan yang beraneka ragam, ada yang bernada dukungan ada pula yang mempertanyakan kebenarannya.
Penulis sudah mencoba mengkonfirmasi ke kepala desa terkait namun hingga sata ini belum mendapatkan respon, pesan WhatsApp yang kami kirim sudah terkirim namun belum terbaca, upaya panggilan telfon juga belum mendapatkan respon walaupun nada panggilan WhatsApp berdering yang artinya panggilan masuk dan aktif. (Red)