Bangkalan, Posmedia.id,- Wartawan dari berbagai komunitas di kabupaten Bangkalan sepakat melakukan boikot terhadap kegiatan POPDA Jatim 2024 sebagai wujud kekecewaan karena dilarang melakukan peliputan acara pembukaan yang dilakukan di Stadion Gelora Bangkalan pada Selasa Malam (05/11/24) lalu.
Menanggapi hal tersebut, hari ini akhirnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Muhammad Hadi Wawan Guntoro mewakili seluruh panitia meminta maaf secara terbuka atas insiden tersebut.
“Itu semua tidak ada kesengajaan, atas nama panitia kami meminta maaf kepada seluruhnya yang merasa tidak terlayani, merasa tidak nyaman dalam pembukaan POPDA maupun peparpeda tahun 2024 di kabupaten Bangkalan,” ucapnya melalui vidio yang disebar kepada seluruh wartawan yang merasa kecewa karena hak profesinya dirampas. Kamis (07/11/24).
Sesuai tuntutan teman-teman wartawan permohonan maaf juga disampaikan oleh Kadispora Bangkalan Ahmad Ahadian Hamid serta Alifuddin selaku EO pelaksana kegiatan pembukaan POPDA Jatim di Stadion Gelora Bangkalan beberapa hari yag lalu.
Dengan adanya permintaan maaf secara resmi dari pemerintah provinsi Jawa Timur mewakili semua panitia POPDA Jatim 2024 maka masalah tersebut dinilai sudah selesai, para wartawan bersepakat untuk kembali bekerja seperti biasa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai jurnalis.
“Iya kita kembali fokus bekerja seperti biasa,” ucap Abdurrahem selaku Ketua Pokja IJTI Bangkalan.
Untuk diketahui seperti yang telah ditulis sebelumnya, insiden terjadi ketika para wartawan dari berbagai media hendak meliput acara pembukaan POPDA Jatim di Stadion Gelora Bangkalan.
Namun para wartawan tersebut tertahan di pintu masuk karena dilarang masuk oleh petugas penjaga pintu, sempat melakukan negosiasi namun gagal, bahkan ada wartawan yang sudah terlanjur masuk ditarik diminta untuk keluar. Padahal para wartawan tersebut sudah menggunakan kaos dan id card resmi yang diberikan oleh panitia.
Karena kecewa, akhirnya wartawan meluapkan kekecewaannya dengan melepas dan melempar id card di depan petugas penjaga pintu masuk lalu balik kanan meninggalkan lokasi dengan perasaan kecewa.
Pada saat itu ada perwakilan panitia lokal yang mengejar wartawan dan meminta untuk kembali karena sudah bida dan diperbolehkan masuk, namun karena sudah kadung kecewa, mereka menolak tawaran tersebut.
Para wartawan melanjutkan luapan kekecawan dengan membakar kaos yang diberikan panitia sebagai simbol memboikot kegiatan POPDA di kabupaten Bangkalan. Berbagai spanduk penolakan kegiatan POPDA Jatim 2024 yang digelar di kabupaten Bangkalan juga dipasang diberbagai titik.
Pj Bupati Bangkalan Arif Moelia Edi secara terbuka melalui vidio resmi meminta maaf, dengan besar hati mengakui bahwa ada komunikasi yang kurang maksimal dan mengaku bertanggung jawab sepenuhnya terhadap insiden tersebut seraya berterima kasih kepada Pj Gubernur karena sudah melaksanakan event setingkat Jawa Timur di kabupaten Bangkalan.
Arif mengatakan dengan adanya event tersebut banyak orang berkunjung ke kabupaten Bangkalan sehingga berdampak terhadap perputaran ekonomi masyarakat di Bangkalan.
Namun karena kegiatan POPDA Jatim panitia pelaksananya adalah pemerintah Jawa Timur para wartawan meminta pemerintah provinsi Jawa Timur yang meminta maaf secara resmi dan terbuka. Akhirnya tuntutan tersebut dipenuhi secara bersamaan, Kadispora Jatim, Kadispora Bangkalan serta EO pelaksana menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Bangkalan khususnya kepada para wartawan yang sempat mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. (Red)