Bangkalan, Posmedia.id,- Polemik perihal adanya larangan kepada wartawan dari berbagai media massa untuk masuk dan meliput acara pembukaan POPDA Jawa Timur yang di gelar di Stadion Gelora Bangkalan pada Selasa Malam terus berlanjut.
Setelah melakukan serangkaian luapan kekecewaan termasuk membentangkan spanduk pernyataan sikap untuk memboikot dan menolak kegiatan POPDA 2024, Perwakilan dari dinas pemuda dan olahraga pemerintah provinsi Jawa Timur akhirnya meminta untuk bertemu dengan para wartawan yang ada di kabupaten Bangkalan. Pertemuan dilakukan di lobby Gedung Pemkab Bangkalan, Rabu (06/11/24).
Dalam pertemuan tersebut Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, Abdul Wahab didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Bangkalan, Ahmad Ahadian Hamid serta perwakilan EO pelaksana pembukaan POPDA Jatim 2024 di kabupaten Bangkalan meminta maaf atas peristiwa tidak mengenakkan yang terjadi dan telah membuat para wartawan kecewa.
“Kami dari panitia provinsi meminta maaf sebesar-besarnya kalau dalam pelaksanaannya kami kurang detail dan kurang teliti, kami mohon maaf sebesar-besarnya, tidak ada maksud kami sedikitpun untuk melakukan hal itu, kami yang salah, kami mohon kelapangan hati untuk teman-teman yang ada disini untuk memaafkan kami panitia provinsi,” ucapnya mengawali pembicaraan pada forum tersebut.
Namun para wartawan yang hadir pada kesempatan tersebut setelah menyampaikan banyak hal secara bergantian, yang diantaranya:
1. Menyayangkan adanya tindakan pelarangan peliputan padahal tindakan melarang wartawan melakukan peliputan adalah merupakan tindakan pelecehan profesi wartawan dan ada pasalnya.
2. Pertemuan seperti ini seharusnya dilakukan pada saat sebelum event berlangsung bukan ketika sudah ada masalah baru menemui wartawan.
3. Pelarangan masuk bukan sebuah ketidak sengajaan karena para wartawan yang dilarang masuk sempat melakukan negosiasi dan tertahan lama di pintu masuk yang akhirnya meluapkan emosi.
4. Niat teman-teman wartawan baik yaitu ingin membantu pemerintah untuk menyampaikan meriahnya pembukaan POPDA Jatim 2024 kepada masyarakat melalui medianya masing-masing.
5. Apalagi yang mau masuk sudah menggunakan kaos dan id card yang diperoleh dari panitia langsung.
6. Ada wartawan yang sudah terlanjur masuk kemudian ditarik diminta untuk keluar.
7. Kejadian ini terjadi di muka umum dan disaksikan oleh masyarakat umum yang hadir pada saat kejadian tersebut.
8. Berita serta vidio kejadian tersebut sudah viral dan menyebar kemana-mana menjadi konsumsi publik.
9. Perihal permintaan maaf sebagai manusia sudah selayaknya memaafkan namun mengingat masalah ini sudah tersebar kemana-mana dan sudah menjadi konsumsi publik maka permintaan maaf juga harus dilakukan dengan menggunakan vidio reami baik oleh Pj Gubernur, Kadispora Provinsi Jawa Timur dan EO pelaksana.
“Datangnya kami ke sini, itu sebuah tanda kalau kami sudah memaafkan. Tetapi, tuntutan kami harus tetap dilakukan panitia dan pihak terkait. Sebab, harga diri dan profesi kami sudah terlanjur dilecehkan,” ucap Mahmud, Ketua PWI Bangkalan. (Red)