Bangkalan, Posmedia.id,- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia Marthinus Hukom hadir ke kabupaten Bangkalan Selasa (15/10/24). Kehadiran orang nomor satu di lembaga anti narkoba Nasional tersebut ke Pulau Madura dalam rangka melakukan dua hal.
“Narkoba adalah ancaman kemanusiaan, Dua hal yang akan dilakukan kami kali ini,” Ucapnya saat memberikan sambutan di hadapan para pimpinan daerah beserta tokoh masyarakat yang hadir di Pendopo Agung Bangkalan.
Dua hal tersebut menurutnya yang pertama adalah mengekspose hasil penangkapan berbagai kasus yang masuk pada jaringan nasional bahkan internasional.
“Pertama ekspose penangkapan kasus, 10 kilo sabu, 2kg ganja, 2 ribu ekstasi,” Ucapnya menyebutkan berbagai hasil tangkapan yang merupakan jaringan internasional tersebut.
Marthinus menyebutkan bahwa hasil tangkapan diatas sebenarnya termasuk kecil jika dibandingkan dengan hasil tangkapan di daerah lain yang mencapai jumlah ton an.
“10 ini kecil bagi saya karena di daerah lain ber ton-ton,” katanya.
Martinus mengatakan bahwa sadar atau tidak, pulau Madura sudah menjadi tempat sebuah kekuatan besar yang ingin menghancurkan kualitas manusia.
“Ingat narkoba tidak seperti teroris, Narkoba menggerus perlahan-lahan, Ada yang merusak otaknya, Banyak yang sudah di rehabilitasi BNN,” ucapnya menegaskan bahwa kejahatan Narkoba efeknya memang tidak dirasakan langsung namun perlahan hal tersebut akan menghancurkan kehidupan manusia.
“Saya menghimbau yang hari ini masih menganggap narkoba sebagai kebutuhan tolong hentikan itu,” tegasnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian keturunan yang dilahirkan oleh para pecandu narkoba memiliki kualitas yang rendah,
“Ini bukan kata saya ini kata penelitian, Jadi jangan anggap enteng,” lanjutnya mengingatkan seraya berharap semua elemen bersatu untuk mewujudkan pulau Madura bebas Narkoba.
“Dan hari ini kita sedang membersihkan itu, kami akan memiskinkan para bandar ini, Kami tidak akan tidur, Kami tidak akan tidur,” ucapnya dengan penuh semangat.
“Bangsa Indonesia ada karena salah satunya adalah peran Syaichona Cholil, dengan merumuskan hubbun wathan minal iman, dari situ kita pertahankan Indonesia, saya tidak ingin di Pulau yang terkenal dengan ulama dengan para Kiainya, rusak karena Narkoba,” katanya.
Selain ingin mengekspose berbagai hasil tangkapan pengedar narkoba jaringan internasional Madura-Malaysia, Martinus juga ingin melakukan sebuah langkah penyadaran kolektif agar semua punya pemikiran yang sama bahwa Narkoba adalah musuh bersama.
“Kedua kami ingin melakukan penyadaran, melakukan peningkatan kesadaran kolektif masyarakat dengan menghindari penyalahgunana narkoba, Dan saya yakin pulang dari sini, kita punya penyadaran baru bahwa narkoba merusak kesehatan kita,” Pungkasnya seraya merilis berbagai hasil tangkapan jaringan internasional Madura-Malaysia tersebut. (Red)