Bangkalan, Posmedia.id,- Rektor Kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr. Safi, SH, MH, mengatakan bahwa Negara Indonesia termasuk negara yang kaya raya dengan sumber daya alamnya. Selain itu juga Negara Indonesia terbilang senior sebagai negara Merdeka namun begitu, faktanya Indonesia masih kalah maju jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti misalnya negara Malaysia.
Padahal menurutnya dulu Malaysia belajar ke Indonesia dengan mendatangkan guru dari Indonesia serta mengirimkan para pemudanya untuk belajar ke Indonesia.
Safi sapaan akrab rektor UTM mengatakan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan praktek korupsi yang masih merajalela di negara Indonesia, sehingga kekayaan Indonesia yang berlimpah ruah hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Salah satu faktornya karena praktek korupsi masih merajalela sehingga kekayaan negara banyak mengalir ke individu bukan kepada negara,” ucapnya saat memberikan sambutan di acara Diskusi Publik yang diadakan oleh Kampus UTM bekerjasama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) Kamis (26/09/24) di aula gedung pertemuan UTM.
Maka dari itu dirinya mengatakan bahwa penting untuk berkomitmen bersama untuk melakukan gerakan pendidikan anti korupsi dimulai dari kampus UTM tercinta.
“Penting semua untuk berkomitmen melaksanakan pendidikan anti korupsi baik melalui mata kuliah maupun gerakan lainnya,” lanjut Safi.
Tidak hanya menggelar diskusi publik dengan tema “Mencegah Korupsi Dimulai dari Kampus”, secara bersamaan Kampus UTM juga mengadakan penandatanganan MoU antara kampus UTM dengan ICW dalam hal pencegahan korupsi di dunia pendidikan.
“Sebagai bentuk komitmen formal dalam rangka mencanangkan gerakan anti korupsi di dunia pendidikan,” katanya lagi.
Dengan adanya kerjasama tersebut dirinya berharap semuabelemen yang ada di kampus UTM merasa memiliki tanggung jawab bersama untuk menghentikan praktek korupsi dimulai dari dunia akademis seperti kampus UTM.
“Oleh karena itu, semua punya tanggung jawab untuk menghentikan praktek korupsi, kita mulai dari dunia akademis, kita mulai dari kampus, Secara bertahap praktek korupsi bisa kita hentikan total, Sehinga kekayaan alam Indonesia seluruhnya bisa digunakan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, kampus UTM mengaku juga akan melauching pusat pendidikan anti korupsi dan hak asasi manusia yang akan menjadi pintu masuk kerjasama yang berkesinambungan gerakan anti korupsi antara UTM dan ICW.
“Jangan sampai kampusnya unggul, tapi praktek korupsinya tumbuh subur,” pungkasnya seraya menjelaskan bahwa beberapa hari yang lalu kampus UTM baru saja mendapatkan predikat akreditasi unggul dari BAN PT. (Red)