Manfaatkan Limbah, Mahasiswa KKN UTM Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Pestisida Nabati

oleh -196 views

Pamekasan – Posmedia.id,- Penggunaan pupuk dan pestisida kimia yang berlebihan terbukti dapat merusak lingkungan dan kesehatan seperti, pencemaran tanah, air, udara, serta penurunan kualitas dan kesuburan tanah.

 

Dalam rangka menjaga lingkungan dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan inovasi dengan membuat Pupuk Organik Cair (POC) dan Pestisida Nabati.

 

Inovasi tersebut selain lebih ramah lingkungan juga memanfaatkan limbah sampah organik rumah tangga menjadi lebih bermanfaat sehingga bisa menjadi solusi dibidang pertanian yang ramah lingkungan dan mengurangi jumlah limbah organik yang dibuang.

 

Hasil inovasi mahasiswa UTM tersebut kemudian di sosialisasikan dan dipraktekkan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat dan beberapa kelompok tani dalam rangka program kerja pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke 27 UTM di desa Desa Cenlecen, Pakong, Pamekasan, Rabu 24 Juli 2024 lalu.

 

POC merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang difermentasi dengan bantuan mikroorganisme. POC mengandung berbagai nutrisi dan hormon yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, besi, boron, auksin, giberelin, dan sitokinin. POC dapat meningkatkan pertumbuhan, produktivitas, kesehatan tanaman, serta dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.

 

Sedangkan Pestisida nabati merupakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan atau bagian-bagian tertentu dari tumbuhan yang mempunyai sifat mengendalikan hama atau penyakit tanaman. Pestisida ini dianggap lebih ramah lingkungan karena mudah terurai dan tidak meninggalkan residu berbahaya bagi lingkungan.

 

Pada kesempatan kali ini, mahasiswa mengumpulkan berbagai jenis limbah organik dari rumah tangga seperti sayuran, dan buah-buahan. Bahan ini yang kemudian diolah dengan mengunakan bahan limbah organik rumah tangga seperti sayuran dan buah-buahan, EM4, air kelapa, air bekas cucian beras dan tetes tebu dengan menggunakan alat-alat sederhana lainnya sehingga menghasilkan POC.

 

Mahasiswa juga mengembangkan pembuatan pestisida nabati dari bahan-bahan alami yang ditemukan disekitar desa, seperti daun mimba, daun sirih, daun sirsak, dan daun papaya menjadi Pestisida Nabati yang efektif dalam mengendalikan hama tanpa meninggalkan residu yang berbahaya.

 

Melalui sosialisasi dan pelatihan ini masyarakat diharapkan bisa memproduksi POC serta pestisida nabati secara mandiri denagn alat seadanya dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia yang berdampak buruk terhadpa lingkungan.

 

“Kami sangat berharap bahwa inovasi ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Cenlecen. Dengan memanfaatkan limbah sampah organik rumah tangga, kami tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menyediakan alternatif pupuk dan pestisida yang lebih ramah lingkungan dan bersifat ekonomis,” ujar Shavira Kintan Aurellita Selaku koordiator desa KKN 27 UTM.

 

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga Desa Cenlecen terutama bagi para petani yang merasa terbantu dengan adanya alternatif pupuk dan pestisida yang lebih murah dan aman.

 

“Selain mudah untuk dibuat, kami berharap pupuk organik cair dan pestisida nabati ini bisa menjadikan solusi pada permasalahaan pupuk bersubsidi yang mulai berkurang, serta permasalahan hama yang menyerang tanaman dan bisa menghasilkan kualitas tanaman yang baik,” ucap Anto, salah satu petani desa setempat. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.