Bangkalan, Posmedia.id,- Salah satu Desa di Kecamatan Kamal Madura memanfaatkan lahan pertaniannya untuk menanam buah melon. Tidak seperti pertanian melon pada umumnya, tanaman buah melon di desa kebun tersebut di tanam dengan sistem pertanian modern yaitu secara hidroponik di dalam sebuah Green House.
Sukses membudidaya tanaman melon secara hidroponik, Desa kebun melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) menjadikan kebun tersebut sebagai objek wisata petik melon langsung di kebun yang kemudian mendapat banyak perhatian dari warga sekitar untuk datang melihat langsung kebun melon hidroponik milik desa kebun tersebut.
Terbukti hanya membutuhkan dua hari, wisata petik milon tersebut sudah ditutup karena sebanyak 400 lebih buah melon dengan harga 20 ribu per kilo gram telah ludes dipetik dan dibeli oleh pengunjung.
Selain untuk melihat dan memetik langsung buah melon segar tersebut beberapa masyarakat juga datang untuk belajar cara menanam melon hidroponik dilahan yang terbatas.
Mohamad Alfiyan Syah pemuda lulusan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang mengabdikan dirinya untuk menekuni pertanian di desa Kebun tersebut mengatakan bahwa desa kebun memiliki potensi yang luar biasa untuk dijadikan objek percontohan di bidang pertanian.
“Saya melihat potensi desa kebun siap untuk dikembangkan dan akan menjadi _Role model_ desa pertanian di kabupaten Bangkalan dan khususnya pulau madura,” ucap pemuda yang menjadi kunci dibalik kesuksesan pertanian melon hidroponik di desa kebun tersebut.
Jika pada umumnya pemuda tidak mau bertani karena gengsi dan menilai dunia pertanian tidak memiliki masa depan yang cerah, Alan panggilan akrab Mohamad Alfiyan Syah justru memiliki pemandangan yang berbeda. Menurutnya pertanian di Indonesia memiliki peluang besar asal dikelola dengan baik dan modern.
“Bidang pertanian mempunyai potensi yang sangat menguntungkan untuk kedepannya terutama subsektor hortikultura,” lanjutnya penuh keyakinan. Maka atas keyakinannya tersebut Alan bercita-cita ingin menjadi profesor dibidang pertanian untuk mengembangkan pertanian di Indonesia.
Kepala Desa Kebun, Abdul Ghoni mengaku senang dan mendukung penuh para pemuda yang memiliki semangat untuk maju dan sukses berdasarkan passionnya masing-masing.
“Jaman sekarang sulit menemukan pemuda yang mau bertani, karena gengsi dan dianggap tidak menjanjikan, namun alhamdulilah Alan dan teman-teman yang lain ini merupakan pemuda yang memiliki semangat yang luar biasa dalam menekuni dunia pertanian, dan itu sudah beberapa kali dibuktikan dengan berhasil menanam berbagai tanaman termasuk tanaman melon yang saat ini dijadikan wisata petik melon,” ucap Kades Kebun mengapresiasi.
Dirinya juga mengatakan bahwa desa Kebun siap menjadi wadah bagi pemuda-pemudi yang punya semangat tinggi untuk sukses karena menurutnya di desa kebun tidak hanya ada pertanian melon tapi juga terdapat banyak kegiatan produktif termasuk pertanian tanaman pangan hortikultura seperti tanaman sayuran dan peternakan.
“Asalkan tidak pemalas insaAllah sukses,” ucapnya seraya mengatakan bahwa kedepan Indonesia butuh pemuda cerdas yang pekerja keras dan tidak pemalas.
di dunia pertanian. Tidak hanya memanfaatkan lahan sebagai lahan pertanian yang produktif, di desa Kebun juga terdapat berbagai usaha budidaya dan peternakan seperti budidaya ikan lele dan penggemukan sapi. Berbagai kegiatan produktif tersebut sebagian besar di kelola oleh anak-anak muda yang di harapkan akan memberikan dampak besar dalam peningkatan perekonomian dan bermanfaat untuk warga sekitar.
Untuk diketahui, walaupun belum seberapa, wisata petik buah melon langsung dari pohon memiliki daya tarik tersendiri karena sistem pertanian yang dilakukan secara modern, secara hidroponik dengan sistem fertigasi menggunakan nutrisi AB-mix didalam sebuah Green House.
Benihnya pun menggunakan benih yang unggul dan berkualitas sehingga menghasilkan buah melon premium yang cantik dari segi penampilan dengan rasa yang lebih manis, lebih _crunchy_ (renyah), dan lebih harum dari melon pada umumnya. (Hs)